Urban Farming bagi Kalangan Muda Tani

Para Petani Muda Menyiapkan Lahannya
untuk kegiatan pertanian lestari

sptnhps.blogspot.com. Nikolaus Nada Narutama.  Salam Lestari. Sebagai generasi muda  petani, memiliki visi saja tak cukup. Berani dan memiliki energi positif untuk memecahkan beberapa masalah yang terjadi di bidang pertanian merupakan acuan untuk melangkah. Terutama terlibat dalam perkembangan teknologi yang tetap berpedoman pada pertanian lestari atau lebih dikenal dengan pertanian ramah lingkungan. 

Meningkatnya pembangunan di perkotaan menyebabkan tergusurnya lahan hijau. Hilangnya lahan hijau tersebut sangat mempengaruhi keseimbangan ekosistem lingkungan, terlebih meningkatnya polusi yang berdampak buruk pada Kesehatan masyarakat kota. Konsep urban farming merupakan upaya yang tepat untuk menjawab krisis lahan hijau di wilayah perkotaan. memanfaatkan lahan yang terbatas, dengan menerapkan sistem pertanian organik yaitu Bertani tanpa menggunakan bahan kimia sintetis. Hasilnya jauh lebih sehat untuk dikonsumsi.

 

Bermula oleh beberapa mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta yang memiliki gagasan untuk mengelola lahan yang kosong. Lahan kosong tersebut milik Dekan fakultas Pertanian UST. Lokasi di daerah Rejowinangun, kec. Kotagede, kota Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilakukan mandiri diluar program kampus dan bermula sejak tanggal 23 Maret 2022 dengan SDM 5-9 orang.

 

Lahan tersebut ditanami jagung dan kacang tanah. Beberapa tahap pekerjaan yang sedang berlangsung ataupun sudah dilakukan seperti membuat bedengan. Kemudian memupuk bedengan menggunakan kotoran gemak yang sudah terfermentasi. seminggu setelah olah tanah, benih jagung ditanam. Tiap bedengan ditanami satu baris jagung dengan jarak tanam 25 cm. kemudian di sela sela bedengan ditanami kacang tanah.

Penyiapan Lahan Pertanian

Kegiatan tersebut diharapkan dapat menarik perhatian masyarakat sekitar. Menjadi contoh bagi mereka tentang Bertani organik. Hasilnyapun dapat dikonsumsi sendiri untuk memperkuat ketahanan pangan.