Pengantar

SELAMAT DATANG

Sekretariat Pelayanan Petani Hari Pangan Sedunia (SPP HPS) lahir diprakarsai oleh gereja tetapi bukan organisasi Gerejani sehingga hubungan dengan gereja bukanlah hubungan struktural, tetapi hubungan kemitraan (Kesepakatan Wates, 1991).

Selanjutnya SPP HPS dideklarasikan dalam musyawarah masyarakat tani pada bulan Januari 1992 di Muntilan. Pada tahun 1994 kaum nelayan bergabung dalam gerakan, sehingga SPP HPS berganti nama menjadi Sekretariat Pelayanan Tani dan Nelayan Hari Pangan Sedunia (SPTN HPS) untuk memfasilitasi, memberikan motivasi dan katalisasi serta mempromosikan gerakan pertanian, kenelayanan dan pedesaan lestari berdasarkan visi dan misi Deklarasi Ganjuran sebagai hasil musyawarah tani pada bulan Oktober tahun 1990.

Sekretariat Pelayanan Tani-Nelayan Hari Pangan Sedunia yang kemudian menjadi SPTN HPS adalah lembaga swadaya masyarakat yang bersifat nirlaba, berfungsi untuk melayani dan mendampingi masyarakat tani dan nelayan dalam mewujudkan pembangunan pertanian, kenelayanan dan pedesaan lestari.Bentuk organisasi dari SPTN HPS adalah perkumpulan. Dalam menjalankan fungsinya, SPTN HPS menggunakan pendekatan pertanian organic/lestari sebagai pintu masuknya. Melalui pertanian organic masyarakat diajak untuk berupaya mandiri dengan memanfaatkan potensi lokal dalam melakukan usaha taninya.

Hasil yang didapat oleh petani dari usaha taninya berdampak luas (multiply effect) sehingga pertaniannya menjadi subur dan tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, menguntungkan dan produknya sehat dikonsumsi. Saat ini, pendekatan pola pertanian organic tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan bahkan banyak LSM lain pun telah menggunakan pendekatan pertanian organic ini untuk program pemberdayaan masyarakat, bahkan juga Pemerintah pun yang dulu melakukan penolakan terhadap pola pertanian organic kini terbuka dan telah mencanangkan go organic,

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama