PANEN TIAP HARI


Oleh : Heri Astana


Jika ANDA diberi pilihan untuk kebutuhan hidup yaitu satu tangki air bersih atau aliran air pada pralon kecil yang mengalir tanpa henti?
Panen adalah tahap yang menggembirakan bagi para petani. Setidaknya masa budidaya yang  keberhasilannya sangat bergantung pada kebaikan alam (sangat terpengaruh oleh alam) telah terlewati, meski ada tahap lain yaitu paska panen yang sering kali kurang diperhatikan sehingga memburamkan rencana-rencana perolehan keuntungan. Buram karena sifat hasil pertanian yang tidak tahan lama, harga yang tidak sesuai harapan karena waktu panen umumnya bersamaan dengan petani yang lain serta tanpa perencanaan pemasaran.
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang relative tidak berhubungan dengan masa panen. Maksudnya adalah kebutuhan konsumsi pangan mutlak harus dipenuhi setiap hari meski masa panen bersifat musiman. Keadaan ini oleh beberapa orang disebut sebagai PELUANG. Ya, hanya beberapa orang karena tidak semua MAMPU melihat peluang apalaki menangkap dan menekuni sebagai usaha yang menguntungkan.
Sebagian besar petani lebih suka memilih sistim budidaya dengan model sekali panen pada suatu musim karena dirasa lebih mudah dalam pengelolaan, meski resiko kegagalan total tetap tidak bisa dihilangkan 100% dan resiko harga yang jatuh tidak terhindarkan karena hukum pasar maupun sifat fisik hasil pertanian yang tidak tahan lama.

Ide kali ini lebih khusus untuk jenis tanaman sayuran karena beberapa alasan yang mendukung antara lain:
  1. Permintaan/Pasar: Masyarakat (tetangga) bisa dipastikan selalu ada yang masak sayur setiap hari.
  2. Budidaya/Produksi: Banyak jenis sayuran memiliki masa budidaya yang yang pendek dan relative mampu diproduksi sepanjang tahun, meski pada saat-saat tertentu hasilnya tidak semaksimal dibanding saat musim yang tepat.
  3. Fokus pada sayur tertentu guna memudahkan pengelolaan. Artinya tidak perlu seluruh sayur harus ditanam karena tingkat kerumitan yang lebih tinggi.
  4. Lahan yang fleksibel bahkan bisa disekitar rumah dengan menggunakan polibag atau rak bamboo dengan system vertikultur.
Beberapa hal yang menjadi penghambat adalah:
  1.  Anggapan budidaya sayur bahwa hanya cocok di daerah yang pegunungan yang dingin/sejuk.
  2.  Sistim tanam yang masal dalam satu waktu sehingga panen bersamaan.
  3.  Tanpa penyiapan paska panen/pemasaran menyerahkan pada pedagang pengepul atau pasar tradisional.
Tiga (3) hal penting penentu keberhasilan:
  1. BUDIDAYA yaitu pilihan pada sayur yang mampu produksi dalam 2 musim (1 tahun).
  2. PASAR yaitu dari penjelasan no.1, pilih lagi mana yang dibutuhkan masyarakat disekitar lahan produksi di setiap hari (bukan hanya 1 keluarga)
  3. PENGELOLAAN (manajemen) yaitu bagaimana pengaturan budidaya agar bisa panen setiap hari tanpa putus, serta bagaimana bisa tersalurkan kepada konsumen setiap hari.
 Panen setiap hari sebenarnya bukan ide baru, meski sedikit referensi atau bacaan maupun kajian akademis yang bisa dipelajari, namun praktek ini telah terjadi di Cisarua, Bogor (BSB) maupun di Subur Nggabur-nya Tjah Ndeso, Samigaluh, Kulonprogo, maupun rintisan oleh Lumbung Tales di wilayah Trirenggo, Bantul.
Semoga menjadi inspirasi bisnis bagi rekan muda!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama